/* embed JW Player Code */ /* embed JW Player Code */

Rabu, 31 Juli 2013

Al Qur'an Teks Terjemah dan Audio

Listen to Quran

Kehebatan Sujud Dalam Berbagai Perspektif Keilmuan

Tahukah kita solat 5 KALI sehari yaitu 17 RAKAAT dengan melakukan 34 kali SUJUD. Di dalamnya terdapat 1001 hikmah yang terkandung. Antaranya.
Seorang ahli Sains saraf otak Amerika, Dr. Fidelma O’leary menyatakan bahawa beberapa saraf di otak manusia tidak boleh dialiri oleh darah dari jantung karena posisi jantung yang berada di dada tidak cukup kuat untuk menampung pembawaannya ke otak manusia. Padahal otak amat memerlukan oksigen dan suplai darah yang cukup supaya dapat berfungsi secara normal.

Dia mengkaji dari waktu yang lama untuk mencari jawaban. Dikaji dengan lebih serius akhirnya memperoleh jawaban bahwa darah akan mengalir setiap inci ke otak manusia secara sempurna ketika seseorang itu melakukan sujud seperti yang dilakukan oleh orang-orang Islam dalam shalat. Bila perkara ini berlaku, maka otak dapat suplai darah dan oksigen yang mencukupi lalu dapatlah menghindarkan pelbagai jenis penyakit seperti stress, migraine, stroke , menyegarkan otak serta menajamkan akal fikiran sekali gus menguatkan mentalitas kita (terutama ketika sujud waktu solat Subuh). Juga bisa memperbaiki posisi anak dalam kandungan rahim…dll.

Paling HEBAT lagi maka dia memeluk Islam…hebat tak kuasa SUJUD?

Selanjutnya *

Tajalli (3) From SufiMuda

Perpaduan antara hati nurani dan akal itulah yang dapat sampai kepada hakikat dan dapat naik memperoleh tajalli tertinggi. Dengan akal saja orang tidak akan sampai memperoleh derajat itu, sebagaimana halnya orang juga tidak akan sampai ke derajat itu, kalau hanya dengan kalbu hati nurani tanpa akal. Manusia ulul albab adalah memadukan kedua daya rohani yang amat besar dan menentukan itu, yaitu daya akal dan daya kalbu hati nurani. Itulah manusia yang dapat melaksanakan pola ajaran dan amal Dienul Islam dengan utuh dan sempurna.

Sesungguhnya proses takhalli, tahalli dan tajalli itu, tidaklah harus selesai satu tingkat atau satu tahap baru memasuki tingkat atau tahap selanjutnya. Pelaksanaannya adalah bersama-sama, sesuai dengan riyadhah dan mujahadah yang dilaksanakan dan tergantung pula kepada rahmat dan karunia Allah. Dari kajian ini sesungguhnya setiap salik yang dengan ikhlas dan taslim melaksanakan zikir dengan metode tarekatullah, telah memperoleh hasil yang bertahap-tahap itu. Dengan kata lain, setiap salik dengan katagori ikhlas dan taslim disertai dengan riyadhah dan mujahadah yang sungguh-sungguh dan lestari, telah memperoleh tajalli, tetapi tingkatannya tidak tajalli tertinggi, seperti yang dijelaskan di atas tadi.

Bila sudah asyik beramal dan di dalam keasyikan itu kita meraskan keagungan dan kebesaran Allah mulai dari af’al, asma, sifat dan zat Allah, sesungguhnya kita sudah tajalli dalam maqam, derajat yang berbeda-beda. Yang sampai ke derajad wali tidak banyak, tetapi yang sampai ke derajat tingkat orang yang saleh dan taat pasti lebih banyak. Selanjutnya *

Tajalli (2) From SufiMuda

Sayyid Abdul Karim bin Ibrahim Jaelani dalam kitabnya “Al Insanul Kamil” mengatakan ada empat tingkatan tajalli :

Tajalli Af’al

Tajalli Af’al (perbuatan) lenyapnya af’al seorang hamba dan yang ada hanya af’al Allah SWT. Af’al yang hakiki adalah Af”al Allah. Segala sesuatu yng ada ini pada hakiakatnya adalah hasil af’al Allah, yang dilakukan oleh makhluknya merupakan sunatullah semata. Sunatullah yang merupakan sebab dan akibat.

Alah berfiman : “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu” (Q.S. Ash Shafat 37 : 96).

Tajalli Asma

Tajalli asma (nama-nama) ialah fananya seseorang hamba pada waktu ibadat atau munajat kepada salah satu atau beberpa dari asma Allah. Kita mengetahui ada 99 (sembilanpuluh Sembilan) nama Allah yang dinamakan Asmaul Husna. Apabila seseorang fana ke dalam salah satu asmaul husna, kemudian dia menyeru atau berdo’a kepada asma tersebut, maka Allah akan menjawab dan memperkenankan do’anya. Umpamanya, bila seseorang fana ke dalam asma Al ‘Aliim (Yang Maha Mengetahui), atau Ar Razzak ( Yang Maha Memberi Rezeki) dan dia berdo’a untuk mendapatkan sesuatu ilmu atau rezeki, maka Allah akan memperkenankan do’anya itu. Selanjutnya *

Tajalli (1) - From SufiMuda

Tajalli adalah orang-orang yang telah melaksanakan takhalli dan tahalli secara baik dan sempurna dengan riyadhah dan mujahadah yang terus menerus, sehingga dia sampai kepada tingkatan hakikat yang akhirnya menjadi kekasih Allah SWT. Pengamal tarekat yang sampai kepada tingkatan ini, terbukalah hijabnya dan telah dekatlah dia kepad Allah SWT, sehingga dia mengetahui siapa yang dia imani, kepada siapa dia beribadat dan mengabdi, yaitu Allah SWT yang maha agung dan maha tinggi dengan kesempurnaan sifat-sifat-Nya.

Begitu juga orang yang telah sampai ke tingkat ini, telah mengetahui hakikat kenabian dan kerasulan dari Allah SWT dan kesempurnaan sahabat-sahabatnya. Mereka mengetahui dan bahkan menghayati apa yang telah disampaikan Rusulullah SAW, apa yang akan ditemui manusia setelah mati, yaitu antara lain nikmat dan azab kubur, kiamat dan keadaannya, neraka dan azabnya, surga dengan nikmatnya, dan sebagainya. Dengan kata lain pengamal tarekat yang sudah sampai ke tingkat ini, telah terbukalah hijab (kasyaf) baginya apa yang dikehendaki oleh Allah SWT sejak dari alam yang tinggi sampai ke alam yang rendah, sejak dari kejadian yang telah lalu sampai dengan kejadian-kejadian yang akan datang (Amin Al Kurdi 1994 : 364-365).

Sesungguhnya orang yang telah sampai ke tingkat tajalli tertinggi, dia telah melewati fase-fase, riyadhah dan mujahadah yang sungguh-sungguh dan terus menerus, sehingga kehidupannya selalu dalam keadaan muraqabah yang terus menerus, akhiranya memperoleh musyahadah, lalu makrifat dan akhirnya fana fillah.

Orang yang fana fillah, tajalli-lah baginya Nur Uluhiyah, sehingga dia mengetahui rahasia-rahasia yang ghaib, karena telah hilang sifat-sifat basyariyahnya yang menjadi hijab untuk dapat kasyaf. Selanjutnya *

Selasa, 30 Juli 2013

Bagaimana Lafadz Niat Puasa Ramadhan Yang Benar?

“Nawaitu shauma ghodin ‘an adaa-i fardhi syahri Ramadhaani haadzihissanati lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: Aku niat puasa esok hari untuk menunaikan kefardhuan bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala.

Para ulama telah memberikan tahqiq dhabith (catatan) pada lafadz “Ramadhaani” dalam bacaan niat di atas, untuk dibaca dengan dijarkan/dikasrahkan lantaran kata “Ramadhaani” di sini telah diidhofahkan (disandarkan) dengan kata “haadzihissanati” sebagai mudhaf ilaih. Bagi para pecinta ilmu, tentunya penjelasan ini bukan perkara yang sulit untuk diketahui.

Dalam ilmu Nahwu, kata “Ramadhani” termasuk salah satu kalimat isim ghairu munsharif (nama yang tidak menerima tanwin). Hal ihwal isim ghairu munsharif menurut pakar ulama Nahwu, jika ia dalam keadaan rafa’ maka ia dirafa’kan dengan dhammah, diwaktu nashab dinashabkan dengan fathah, dan saat dikhafadhkan atau dijarkan dengan fathah, berbeda dengan isim munsharif (yang menerima tanwin), ia dijarkan/dikhafadkan dengan kasrah. Kaidah tersebut berlaku bila kalimat isim ghairu munsharif tidak diidhafahkan kepada kata selanjutnya (mudhaf ilaih). Bila kalimat isim ghairu munsharif diidhafahkan kepada kalimat selanjutnya (mudhaf ilaih) maka gugurlah hukum ke-ghairumunsharifan-nya, dan kalimat tersebut dibaca dengan kasrah. Selanjutnya *

Tiga Tingkatan Puasa Menurut Imam Ghozali

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menerangkan tingkatan dalam berpuasa.Shaumul umum, shaumul khushus, danshaumul khushusil khushus. Ketiganya bagaikan tangga yang selalu menarik siapapun untuk menaikinya agar sampai di tempat yang lebih tinggi.

Sudah separoh lebih perjalnan kita di bulan suci ini. Sudahkah kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya? demikianlah seharusnya. Bukankah taqwa itu sendiri yang menjadi tujuan diwajibkannya puasa bagi umat muslim. Taqwa yang lebih mengutamakan penghindaran diri dari berbagai larangannya, bukan hanya sekedar menta’ati perintahnya. Oleh karena itu capaian nilai tqwa dalam puasa berada dalam satu rumpun dengan kesabaran. Karena pada hakikatnya bertaqwa adalah bersabar terhadap segala ujian. Selanjutnya *

SUBHANALLAH!, .. KEAJAIBAN YANG MENGEJUTKAN PARA DOKTER

Ilustrasi
... SUBHANALLAH!, .. KEAJAIBAN YANG MENGEJUTKAN PARA DOKTER ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Sebuah kisah nyata yang dituturkan oleh syaikh Ahmad Salim Baduwailan dalam bukunya yang berjudul "Laa taias".

Semoga kita dapat mengambil hikmahnya ....

Dalam sebuah kamar berisi tiga ranjang putih, seorang laki-laki yang tidak sadarkan diri terbaring di ranjang paling tengah, dia tidak mengetahui apapun yang terjadi di sekelilingnya berupa alat-alat bantu pernafasan, detak jantung dan selang-selang pernafasan ....

Setiap hari LEBIH DARI SETAHUN LAMANYA DAN TAK PERNAH BERHENTI, ada seorang wanita dan seorang anak berumur empat belas tahun bersamanya menjenguk laki-laki tersebut dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta.

Mereka berdua mengganti pakaiannya, menanyakan kondisinya dan menanyakan tentang kemajuan kesehatannya, namun tidak ada perkembangan baru tentang kondisinya.

Kondisi laki-laki tersebut seperti biasanya, tidak baik dan tidak memburuk. Ketidaksadaran yang total, dan hilangnya harapan kesembuhan baginya.

Sebelum wanita dan anak itu meninggalkannya, mereka berdua mengangkat kedua tangannya seraya berdoa kepada Allah, kemudian mereka berdua meniggalkan rumah sakit. Dan mereka menjenguknya kembali kepada ziarah kali kedua pada hari itu juga, dan begitulah seterusnya.

Para pasien, para perawat dan para dokter sangat heran dengan kunjungan wanita dan anak itu, walaupun tidak ada hal yang baru dan kondisi yang baru dengan pasiennya.

Apa hakikat ketetapan hati yang menakjubkan sehari dua kali walau pasiennya tetap tidak menyadari segala yang terjadi di sekelilingnya dan berada dalam kondisi tidak sadarkan diri secara total …???

Mereka memberitahukan kepada wanita tersebut bahwa kunjungannya itu tidak ada gunanya sama sekali dan menyarankan untuk mengunjunginya seminggu sekali, namun wanita itu tidak menjawab kecuali dengan kalimat “hanya Allah saja sebagai penolong, hanya Allah saja sebagai penolong.”

Demikianlah, pada suatu hari sebelum waktu berkunjung wanita beserta anak itu, laki-laki yang berbaring tanpa sadarkan diri tersebut bergerak diatas ranjangnya, bergerak dari sisi yang satu ke sisi yang lainnya kemudian dia membuka tangannya dan menjauhkan dari alat oksigen, ..

.. lalu duduk tegak, kemudian dia memanggil perawat yang datang dengan sangat heran, dan meminta kepada perawat untuk menjauhkan alat-alat bantu dokter dari tubuhnya.

Namun perawat itu menolak dan memanggil dokter yang ikut keheranan. Lalu dilakukanlah pemeriksaan yang intesif kepadanya yang akhirnya dokter tersebut mendapatkannya telah sembuh dan sehat walafiat serta meminta kepada perawat untuk menjauhkan alat-alat tersebut dan membersinkan bagian tubuh dimana alat-alat itu ditancapkan padanya.

Dan tibalah waktu kunjung, lalu wanita dan anak itu masuk. Dan tidaklah keduanya terperangah melihat kondisi laki-laki tersebut hingga bercampurlah air mata dan senyum kebahagiaan dari mereka. Tangisan, doa, dan pujian serta sanjungan hanya untuk Allah yang telah menyempurnakan kesehatan suaminya tersebut.

Disaat itu dokter bertanya kepada wanita itu “apakah Anda berharap bisa mendapatkan suami Anda dalam kondisi seperti ini?”

Dia menjawab “ya, demi Allah, saya dahulu berharap ketika saya mengunjunginya suatu hari, saya akan mendapatkannya duduk menunggu kami”

Lalu dokter itu berkata kepadanya “sesungguhnya ada sesuatu yang terjadi, yang tidak ada peran sama sekali dari rumah sakit atau dokter dalam hal ini, atas nama Allah saya memohon kepadamu, beritahukanlah kepadaku, mengapa Anda mengunjunginya sehari dua kali? Dan apa yang telah Anda lakukan?”

Dia menjawab, “karena Anda telah memintaku atas nama Allah, maka saya menjawab,'dahulu saya mengunjungi suami saya ini pada kunjungan pertama untuk mengetahui kondisinya dan berdoa untuknya, kemudian saya pergi bersama anak saya kepada fakir miskin disuatu tempat, lalu kami memberikan sedekah dengan maksud beribadah kepada Allah untuk kesembuhannya, lalu kami kembali lagi kesini'”

Masyaallah … la haula wa laa quwwata illah billah ….
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata ….
Sebuah amal yang membutuhkan kekuatan iman, bersedekah dengan istiqamah …. LALU ALLAH MENYEMBUHKAN Suaminya dengan keajaiban yang sangat menakjubkan…

Sungguh benarlah sabda Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam :
“obatilah orang-orang sakit dengan bersedakah” (HR. Baihaqi No. 6832)

Sahabat-sahabat DC di manapun berada …

.. Terkadang kita putus asa dan berhenti di tengah perjalanan sebelum kesuksesan diraih … sebagai mana terkadang kita terlalu cepat mengharap faidah sedekah setelah kita bersedekah satu atau dua kali bersedekah ….

Lalu bagai mana dengan kesabaran istri dan anak tadi dibanding kita yang hanya beberapa kali beramal soleh …??

TETAPLAH ISTIQAMAH DALAM BERAMAL SOLEH, karena lambat ataupun cepat Hikmah akan didapat …!!!

Wallahu’ a'lam bishshawab, ..
… Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, …

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat …

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah …
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ….

# BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI #
===========================
…. Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa’atuubu Ilaik …. Sumber *

Tahalli - From SufiMuda

Diri rohani yang yang telah dikosongkan dari sifat-sifat mazmumah yang tercela harus segera diisi dengan sifat-sifat mahmudah (terpuji). Seorang yang terus menerus mengisi diri rohaninya dengan sifat-sifat terpuji, yaitu dengan melaksanakan amalan-amalan saleh, baik yang wajib maupun yang sunat, yang dilaksanakan dengan penuh ikhlas dengan perasaan syukur, penuh tawakal seraya menghadapkan ridla Allah SWT, itulah yang dinamakan Tahalli.

Tahalli secara harfiah berarti mengisi dan menghiasi diri atau menyibukkan diri dengan sifat-sifat dan amal-amal terpuji yang digariskan dan ditetapkan dalam syariat Islam.

Pengisian diri rohani dengan sifat-sifat mahmudah dengan kegiatan-kegiatan ‘akmalush shalihat, adalah amat penting, karena kesibukan-kesibukan yang berbentuk amalan-amalan maksiat selama ini harus segera diganti dengan kesibukan-kesibukan baru, yaitu kegiatan amal kebaikan. Inilah yang dinamakan inabah. Inabah artinya kembali ke jalan yang hak atau benar, menggantikan kebiasaan yang buruk dengan kebiasaan yang baik.

Menurut Imam Al Ghazali, jiwa manuasia itu dapat dilatih, dapat dikuasai, sehingga bentuk dan arahnya berubah-ubah sesuai dengan yang kita kehendaki. Kita bentuk dan kita rubah sikap mental yang buruk menjadi sikap mental yang baik dan luhur dengan riyadhah dan mujahadah yang sungguh-sungguh.

Menurut ulama sufi, mengubah dan membentuk sikap mental itu, adalah dengan melaksanakan seluruh pola ajaran dan amalan Islam itu dengan sebaik-baiknya. Terutama sekali melaksanakan syariat, tarekat, hakikat dan makrifat dengan metode dan peramalan yang benar. Selanjutnya *

Senin, 29 Juli 2013

Tausiah KH Anwar Zahid Bojonegoro Purnasiswa SMA Persatuan Kedungpring, Lamongan

Tausiah Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya

Tausiah Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya


MP3:

Tausiah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya pada Peringatan Maulidur Rosul Nabi Muhammad SAW di Simbang Kulon Pekalongan Februari 2013

Mesucikan diri dari dosa batin (Takhalii 3)

Maksiat batin yang menimbulkan dosa batin adalah sangat berbahaya, karena dia tidak kelihatan dan berada pada diri manusia itu sendiri. Maksiat batin inilah yang menimbulkan dan membangkitkan maksiat lahir yang berbentuk kejahatan-kejahatan, yang dilakukan oleh anggota badan lahir. Maksiat batin tumbuh dan berkembang oleh sebab jarang disucikan atau tidak pernah disucikan.

Syekh Amin Al Kurdi mengatkan bahwa maksiat batin itu sebagai sifat-sifat tercela dan itu merupakan najis-najis maknawiyah yang tidak mungkin orang mendekatkan diri kepada Allah sebelum disucikan. Sebagaimana halnya tidak mungkin seorang mendekatkan diri kepada Allah, kalau najis-najis As Shuriyah (najis materi) disucikan terlebih dahulu. Sifat-sifat tercela yang mengotori diri rohani manusia itu banyak sekali, antara lain, hasad (iri hati), haqad (dengki), kibir (sombong, takabur), ujub (bangga diri), bakhil (kikir), riya (pamer), hubbul mal (cinta harta), hubbul jah (cinta pangkat), tafaakhur (bangga diri), ghadlab (pemarah), ghibah (pengumpat), namimah (ngerumpi keburukan orang), kizib (dusta), kasratul kalam (banyak bicara), dan lain-lain.

Pusat dari segala sifat yang tercela tadi adalah hati nurani atau diri rohani manusia itu sendiri. Dalam kajian tasauf dan tarekat, dinamakan latifatul qalbi yang merupakan latifatul rabbaniyah, yaitu roh yang suci yang paling halus yang menjadi hakikat dari diri manusia. Itulah yang dinamakan diri yang sebenar diri. Latifatul qalbi merupakan induk latifah-latifah yang lain. Dengan dialah kita dapat mendekaatkan diri kepada Allah SWT, manakala dia telah dibersihkan dari kotoran-kotoran lahir dan batin, kemudian diisi dengan zikrullah. Selanjutnya *

Mensucikan Diri Dari Dosa Lahir (Takhalli 2)

Maksiat lahir adalah segala perbuatan yang dikerjakan oleh anggota badan manusia yang merusak diri sendiri atau orang lain, yang menimbulkan pengorbanan yang berbentuk benda, pikiran atau perasaan. Maksiat lahir ini melahirkan kejahatan-kejahatan yang merusak seseorang atau mengacaukan masyarakat.

Allah menjadikan anggota tubuh manusia adalah sebagai rahmat untuk memperoleh nikmat dalam kehidupan manusia di dunia ini dan sekaligus sebagai amanat supaya manusia memanfaatkannya untuk mendapatkan ridla Allah SWT.

Pada garis besarnya ada 7 (tujuh) anggota badan manusia yang kalau dimanfaatkan untuk kebaikan maka dia merupakan rahmat dan nikmat, tetapi kalau dilaksanakan untuk kejahatan maka dia merupakan kedurhakaan dan kekufuran. Ketujuh anggota itu adalah : Selanjutnya *

Takhalli

Dalam Tarekat ada 3 (tiga) metode, sekaligus merupakan tiga tingkatan untuk membersihkan jasadi dan diri rohani, yaitu takhalli, tahalli dan tajalli.

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengamal tarekat atau salik adalah taubat dan istighfar dari dosa besar maupun dosa kecil. Si salik harus berniat, berjanji dan ber’azam untuk tidak lagi mengulangi dosa-dosa itu untuk selamanya. Seiring dengan itu si salik berniat, berjanji dan ber’azam pula, untuk mengisi seluruh hidup dan kehidupannya dengan ‘akmalush shalihat yang wajib maupun yang sunat.

Taubat dan istighfar bagi si salik ibarat suatu fundamen pada suatu bangunan atau ibarat akar dari suatu pohon. Tidak mungkin ada bangunan tanpa fondamen dan tak mungkin ada pohon tanpa akar.

Demikian pula halnya, tidak mungkin jadi pengamal tarekat tanpa taubat nashuha dan istighfar yang sungguh-sungguh dihayati dan dilaksanakan. Bersihkan dulu lobang pondasi, sebelum meletakkan batu pertama bangunan. Bersihkan dulu lobang tempat menanam pohon sebelum pohon itu ditanam. Bersihkan dulu lobang diri rohani si salik, sebelum melangkah mengamalkan peramalan tarekat.

Pembersihan dan pengosongan diri rohani dari segala dosa dan noda dari sifat buruk dan tercela, menghentikan segala perbuatan fakhsyak dan mungkar yang merusak, dan seterusnya. Itulah kajian yang dinamakan takhalli. Selanjutnya *

Unik, Masjid Ini Tidak Hancur Meski Diserang Bom dan Gempa Bumi!

Bangunan dengan struktur bangunan sekuat apapun itu pasti hancur ketika diserang oleh rentetan bom dan juga gempa bumi. Tapi hal ini tidak berlaku untuk Kobe Mosque yang terletak di Jepang.

Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Muslim Kobe ini merupakan masjid pertama di Jepang yang dibangun pada tahun 1928 di Nakayamate Dori, Chuo-Ku. Proses pembangunan masjid ini berjalan selama tujuh tahun dan dibuka pertama kali pada Oktober 1935.

Pada tahun 1945 saat terjadi Perang Dunia II, setelah Jepang menyerang Pearl Harbour di Amerika, pihak Amerika menjatuhkan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima. Saat itu, Kobe juga menerima serangan bom lewat udara. Meski bom yang dijatuhkan di Kobe tidak sejenis bom atom di Nagasaki dan Hiroshima, namun Kobe juga rata dengan tanah.

Ketika hampir semua bangunan rata dengan tanah, Masjid Muslim Kobe ini tetap berdiri tegak. Semua kaca jendela masjid ini pecah, selain itu dinding luarnya mengalami keretakan. Bagian luar masjid juga menjadi agak hitam karena asap serangan bom.

Para tentara Jepang yang berlindung di basement masjid selamat dari serangan ini, begitu pula dengan senjata-senjata yang disembunyikan. Masjid ini juga kemudian menjadi tempat pengungsian korban perang.

Pasca Perang Dunia II, masjid ini direnovasi dengan bantuan dana dari pemerintah Arab Saudi dan Kuwait. Mereka mengganti kaca-kaca jendela yang pecah dengan kaca jendela baru yang didatangkan langsung dari Jerman. Sistem pengatur suhu pun dipasang di masjid ini.

Kekokohan Masjid Muslim Kobe kembali diuji ketika terjadi gempa bumi yang cukup dahsyat pada 17 Januari 1995. Gempa ini merupakan gempa bumi terburuk yang dialami Jepang sejak gempa bumi besar di Kanto pada tahun 1923. Tapi Masjid Muslim Kobe tetap berdiri kokoh hingga saat ini. Sumber *

Menemukan Rahasia Tuhan Dalam Biji Pepaya

Suatu hari Guru Sufi sedang duduk santai di teras rumah, kemudian Beliau memanggil salah seorang murid untuk membersihkan sisa-sisa kulit dan biji papaya yang terletak di sudut ruangan. “Tolong dibuang sampah sisa pepaya yang dikupas tadi malam biar nanti ruangan ini tidak bersemut”, kata Guru Sufi.

“Baik Guru”, kata si murid.

Ketika si murid memungut sampah papaya, Guru nya berkata, “Coba kau ambil biji papaya, kau amat-amati dengan teliti”. Si murid kemudian mengambil biji papaya dan mengamatinya seperti yang diperintahkan Guru.

“Apakah ada buah di dalam?” Tanya Guru. Maksudnya Guru menanyakan apakah ada buah papaya di dalam biji papaya. Si murid diam tidak bisa menjawab, kemudian Gurunya berkata, “Ada, bakal buah namanya, bakal daun juga ada bahkan seluruh batang papaya ada di dalam biji yang kamu pegang itu”.

“Syaratnya biji itu kamu tanam, disiram, di pupuk dan di rawat sampai dia menjadi pohon papaya sehingga menghasilkan buah”. Kata Guru.

“Semua ada disana!” kata Guru.

Kemudian Guru melanjutkan, “Begitu juga dengan dzikir, rahasianya sudah ada disana, sudah ditanam sejak awal kau diterima menjadi murid. Ilmu ini adalah bermula dari akhir bukan bermula dari awal. Saat kau gabungkan rohani mu dengan Guru, itu lah akhir dari ilmu ini. Untuk bisa akal menerima apa yang kamu alami, itulah memerlukan waktu, memerlukan kesabaran, diperlukan mujahadah untuk melawan diri sendiri”

“Proses ini kemudian di uraikan menjadi 3 tahapan yaitu : Takhalli, Tahali, Tajaalli. Ingat tentang biji papaya, di tanam, di rawat akhirya akan terukir abadi nama-Nya dalam qalbu mu”. Kata Guru…

“Semua ada disana” yang di ucapkan Guru Sufi mempunyai makna yang mendalam. Kalau seluruh rahasia pepaya ada di dalam biji, “disana” seperti yang ditunjuk Guru, lalu di mana “semua ada disana”, letak rahasia Tuhan?. Sumber *

Cara Albani Mendhoifkan Hadits

Cara Albani Melakukan Kecurangan
KECURANGAN ILMIAH SYAIKH AL-ALBANI (AHLI HADITS SALAFI-WAHABI) DALAM MENGHUKUMI SHAHIH TIDAKNYA SUATU HADITS.

1. DALAM HADIS TAWASSUL : PERAWI YG BERNAMA Sa’id bin Zaid DIKATAKAN DHOIF
Dalam gambar scan di atas, ada perawi bernama Sa’id bin Zaid, saudara Hammad bin Zaid, al-Albani menilai haditsnya lemah, dho’if, ketika hadits yang diriwayatkan berkaitan dengan kebolehan bertawasul dan bertabaruk dengan makam Nabi saw. Hal ini seperti ia jelaskan dalam kitab al-’Tawassul.

2. DALAM HADIS SELAIN TAWASSUL : PERAWI YG BERNAMA Sa’id bin Zaid DIKATAKAN HASAN (BAIK) / JAYYID
Akan tetapi, ketika hadits yang diriwayatkan oleh Sa’id bin Zaid tersebut tidak berkaitan dengan hukum tawasul dan tabaruk dengan makam Nabi saw, maka al-Albani menghukumi Sa’id bin Zaid sebagai perawi yang tidak dho’if, bahkan bernilai hasan dan jayyid, seperti ia tegaskan dalam kitab Irwa’ al-Ghalil. Monggo, para pembaca, atau dari pakar hadits Salafi-Wahabi mengomentari. Selanjutnya *

Albani, Ulama Wahabi Mengenai Onani & Puasa

Pendapat Syaikh al-Albani :
Tidak ada dalil yang menunjukkan, bahwa hal tersebut dapat membatalkan puasa. Adapun menyamakannya dengan menggauli isteri adalah pendapat yang kurang jelas. Oleh sebab itulah ash-Shan’ani mengatakan: ‘Yang nampak jelas adalah tidak mengqadha’nya dan tidak ada kafarah (denda) baginya, kecuali karena jimaa’. Adapun menyamakan dengan hukum menggauli isteri adalah pendapat yang jauh dari kebenaran. Asy-Syaukani cenderung kepada pendapat ini. Ini merupakan pendapat Ibnu Hazm. Lihat ‘al-Muhalla’ (VI/175-177)

Di antara bukti, bahwa menganalogikan istimna’ dengan jimaa’ adalah analogi yang bermuatan beda, sebagian orang berpendapat begini, dalam masalah batalnya puasa mereka berpendapat tidak sama dengan masalah kafarat. Mereka mengatakan: Karena jima’ adalah lebih berat, dan hukum asal menetapkan tidak ada kafarat. Lihat al-Muhadzdzab dan Syarahnya oleh an-Nawawi (VI/328)
Demikian pula kami mengatakan, bahwa hukum asal menetapkan tidak batal puasanya, dan jima lebih berat daripada istimna’, dan makna istimna’ tidak bisa dianalogikan dengan jima’. Renungkanlah!!
[Tamaamu al-Minnah hal. 418-419]

Selanjutnya *

Ramadan, Chacha Frederica Rajin Ngaji

Minggu, 28 Juli 2013

LEBARAN 2013 : Sidang Isbat Digelar 7 Agustus

JAKARTA — Lebaran 2013 segera tiba. Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal atau Idul Fitri 1434 Hijriah akan digelar Rabu (7/8/2013). Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan Sidang Isbat akan dimulai dari siang hari hingga habis magrib pada 7 Agustus 2013.

“Selama ini diadakan sore hingga malam hari. Untuk tahun ini kita akan ubah menjadi siang hari sidangnya, agar bisa banyak waktu dan informasi yang diperoleh,” kata Suryadharma usai berbuka puasa bersama pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam, di kediamannya di Jakarta, Selasa (23/7/2013) malam. Selanjutnya *

Sabtu, 27 Juli 2013

Istana Era Raja Daud Ditemukan di Israel

Arkeolog telah menemukan dua bangunan kerajaan di Israel yang muncul di Alkitab, termasuk sebuah istana yang diduga milik Daud.

Penemuan di Khirbet Qeiyafa, kota benteng yang terletak di atas bukit sekitar 30 kilometer dari barat daya Yerusalem, memberi petunjuk bahwa Daud, yang dikisahkan di Alkitab mengalahkan Goliat, memerintah kerajaan dengan organisasi politik yang sangat besar.

“Ini adalah bukti tegas tentang keberadaan sebuah kerajaan, yang diketahui mendirikan pusat pemerintahan di titik-titik strategis,” kata pernyataan arkeolog Yossi Garfinkel dari Hebrew University and Saar Ganor of the Israel Antiquities Authority (IAA).

IAA mengumumkan penemuan tersebut setelah melaksanakan penggalian tujuh tahun di lokasi itu. Lembaga pemerintah dan Israel Nature and Parks Authority sudah menghentikan rencana pembangunan di lingkungan setempat, karena mereka ingin menjadikan lokasi itu sebagai taman nasional. Selanjutnya *

Jumat, 26 Juli 2013

Bella Saphira Ucapkan Dua Kalimat Syahadat Tanpa Paksaan

JAKARTA - Bella Saphira hadir di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2013) pagi. Artis 39 tahun itu meminta untuk diIslamkan alias menjadi muallaf.

Tepat pukul 10.00 wib, Bella masuk ke ruang utama masjid termegah di Asia Tenggara itu. Bella mengenakan pakaian muslim berwarna hijau muda lengkap dengan kerudung yang menutupi kepalanya.

Dengan lantang,Bella mengucap dua kalimat syahadat menirukan ucapan sang ustaz. Dengan tegas pula, Bella membacakan artinya.

"Insya Allah saya siap. Bukan karena paksaan," tandas Bella. Sumber *

Air Surga (Cuplikan Posting SufiMuda)

Harith, orang Badui, dan istrinya Nafisa, berpindah-pindah tempat membawa tendanya yang butut. Di mana pun ditemukannya tempat yang ditumbuhi beberapa kurma atau rumput belukar untuk untanya dan terdapat kolam air sekotor apa pun, pasti ia singgahi. Kehidupan semacam itu telah mereka jalani bertahun-tahun lamanya, dan Harith jarang sekali melakukan sesuatu di luar kebiasaannya sehari-hari: menjerat tikus gurun untuk diambil kulitnya, memintal tali dari serat kurma untuk dijual kepada kafilah yang lewat.

Namun, pada suatu hari, sebuah mata air muncul di padang pasir, dan Harith pun mencucukkan sedikit air ke mulutnya. Baginya, air itu terasa bagaikan air sorga, sebab jauh lebih jernih dibandingkan air yang biasa diminumnya. Bagi kita, air itu akan terasa memualkan sebab sangat asin. “Air ini,” katanya, “harus kubawa kepada seseorang yang bisa menghargainya.” Selanjutnya *

Mengambil Berkah Dari Rambut Nabi (Cuplikan Posting SufiMuda)

Di kalangan umat Islam menjadi hal yang biasa mengambil berkah dari sesuatu tempat atau suatu benda yang ada hubungannya dengan orang yang dekat dengan Allah atau Wali Allah. Tradisi ziarah ke makam wali sudah berlangsung sejak lama dan bertabaruk atau mengambil berkah dari benda-benda yang berhubungan dengan Wali Allah juga sudah dilakukan oleh umat Islam sejak lama. Tradisi ini bukanlah suatu hal yang di ada-adakan (bid’ah), tapi sudah ada sejak zaman Nabi. Umat di zaman Nabi sudah terbiasa mengambil berkah dari apa-apa yang berhubungan dengan Nabi, baik benda maupun bagian dari tubuh Nabi, salah satunya rambut.

Berkata Imam Muslim; Menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, menceritakan kepada kami Sofyan, Aku mendengar dari Hisyam bin Hassaan, di ceritakan dari Ibnu Sirin, dari Anas bin Malik, beliau berkata: “Manakala Rasulullah telah melaksankan lemparan jumrah, dan menyembeleh korbannya, dan mencukur rambutnya, Si pencukur memulai dengan mencukur bagian rambut Rasul yang sebelah kanan, kemudian Rasul memanggil Abu Tholhah al-Ansori, dan Rasul beri rambut itu kepadanya, kemudian si pencukur memegang bagian yang kiri, Rasul berkata: “Cukurlah “maka si pencukur pun mencukur (Rambutnya Rasul yang bagian kiri), Rasulullah memberikan rambut itu kepada Tolhah, kemudian beliau berkata: “Bagi-bagikanlah kepada orang-orang). Selanjutnya *

Maulidurrosul Simbangkulon 2013 Bersama Habib Lutfi

Kamis, 25 Juli 2013

Mauidloh Khasanah Oleh Habib Lutfi

Pengajian KH.Anwar Zahid Di Surabaya 22 April 2013

Surat Yaa Siin & Terjemah

Surat Al Waqi'ah

Al-Fatihah

Tidak Semua Pertanyaanmu Harus Kujawab (2)

Lama saya merenung dan meresapi ucapan Guru saya, kenapa tidak harus dijawab? Kenapa seorang guru membiarkan muridnya tidak menemukan jawaban?. Kemudian baru saya paham, bahwa cara bertanya kepada Guru Mursyid itu berbeda dengan bertanya kepada Guru Syariat. Guru syariat menjawab pertanyaan yang dia tahu sedangkan Guru Mursyid hanya menjawab pertanyaan ketika ada izin dari Allah, ada “tanda-tanda” yang mengizinkan Beliau untuk menjawabnya. Ketika “tanda-tanda” itu tidak ada maka Beliau tidak menjawabnya walaupun Beliau mengetahui jawabanya. Setelah sekian lama berguru akhirnya saya sendiri paham akan “tanda-tanda” tersebut yang merupakan ilmu khusus di dalam tarekat yang tidak semua orang mendapatkannya. Selanjutnya *

Tidak Semua Pertanyaanmu Harus Kujawab

Tulisan ini saya buat untuk menjelaskan status di Facebookyang saya update tadi pagi. Statusnya seperti ini :

Imam syafii berkata, “Kalau engkau menjumpai ada orang yg menjawab semua pertanyaan yg diajukan maka yakinlah itu adalah orang bodoh“. Imam Syafi’I juga menceritakan bahwa Imam malik ketika diajukan 50 pertanyaan tentang agama, beliau hanya menjawab 10 pertanyaan selebihnya Beliau menjawab dengan “Saya tidak tahu”.

Menarik untuk ditelaah, ulama sekelas Imam Syafi’I yang luas pengetahuan agamanya dan pendiri sebuah mazhab yang besar pengikutnya mengatakan seperti itu. Saya mencoba menafsirkan apa yang beliau sampaikan, tentu saja ini bukan tafsiran yang paling benar. “Kalau engkau menjumpai ada orang yg menjawab semua pertanyaan yg diajukan maka yakinlah itu adalah orang bodoh” bukan berarti Imam Syafi’I melarang seseorang menjawab pertanyaan orang lain. Beliau menyampaikan nasehat agar kita berhati-hati dalam menyampaikan jawaban terutama persoalan agama. Selanjutnya *

Kuliah Dhuha - Syech Nuruddin Al-Banjari

Bid'ah Bukan Hukum - Syech Nuruddin Al-Banjari

Cak Nun & Kiai Kanjeng Go To Kampus Trisakti

Rabu, 24 Juli 2013

Sidnan Nabi - Cak Nun - Video

Sidnan Nabi - Cak Nun



AKHLAQUL KARIMAH

Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
(Sidi Muhammad Amin Khubtsi
Habibin Nabi 2x)

Ahmadukallahumma Hamdan Mustamir
’Adda Athoyakallati Latan Hashier
Musholliyan Alaa Khitamil Anbiyaa
(Wal ‘Ali Washohobil Hudatil Athqiyaa 2x)

Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
(Sidi Muhammad Amin Khubtsi
Habibin Nabi 2x)

Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
(Sidi Muhammad Amin Khubtsi
Habibin Nabi 2x)

La Fakhro Lil Binti Bimal Basin Wamaa
Bihi Thohallat Min Huliyyin Innama
Fakhrol Fata Libil Uluu Biuladaabi
(Labil Jamali Wal Hariri Wa dzahabi 2x)

Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi
(Sidi Muhammad Amin Khubtsi
Habibin Nabi 2x)
Terjemahan/Arti:

Guru adalah warisanya para Nabi
Guru petunjuk jalan menuju Allahu Rabbi
Guru hati mengenalkan para Nabi
Guru hati petunjuk didalam hati

Jasa-jasamu tingi didalam hati
Jasa-jasamu terkenang sepanjang hari
Gerak langkahmu membela ajaran Nabi
Gerak langkahmu terhias dikitab suci

Allah berfirman didalam ayat yang suci
Ku angkat manusia yang beriman dan berilmu
Ya Allah Tuhan jagalah mereka pembela Nabi
Para ulama yang membela agamamu ini

Curahkan rahmatMu dikala mereka kembali
Curahkanlah kasih sayangMu sepanjang hari
Yaa Allah tuhan kumpulkanlah hamba bersama Nabi
Dan mereka para ulama pengikut Nabi

Sampai datang pengumuman akhir zaman
Kumpulkanlah kami dimana lapang padang mahsyar
Bersama Nabi para waliMu yaa Allahu Rabbi
Kupersembahkan syair ini pada MURABBI

AKHLAQUL KARIMAH ( Sidnan Nabi )


Terjemahan/Arti:
Guru adalah warisanya para Nabi
Guru petunjuk jalan menuju Allahu Rabbi
Guru hati mengenalkan para Nabi
Guru hati petunjuk didalam hati

Jasa-jasamu tingi didalam hati
Jasa-jasamu terkenang sepanjang hari
Gerak langkahmu membela ajaran Nabi
Gerak langkahmu terhias dikitab suci

Allah berfirman didalam ayat yang suci
Ku angkat manusia yang beriman dan berilmu
Ya Allah Tuhan jagalah mereka pembela Nabi
Para ulama yang membela agamamu ini

Curahkan rahmatMu dikala mereka kembali
Curahkanlah kasih sayangMu sepanjang hari
Yaa Allah tuhan kumpulkanlah hamba bersama Nabi
Dan mereka para ulama pengikut Nabi

Sampai datang pengumuman akhir zaman
Kumpulkanlah kami dimana lapang padang mahsyar
Bersama Nabi para waliMu yaa Allahu Rabbi
Kupersembahkan syair ini pada MURABBI

Pengajian KH Ma'ruh Islamuddin (Video)

Pengajian Tombo Ati - KH Anwar Zahid di Masjid Agung Madiun

Senin, 22 Juli 2013

Nur Muhammad

Pokok dari ajaran agama adalah mengajarkan kepada ummatnya tentang bagaimana berhubungan dengan Tuhan, cara mengenal-Nya dengan sebenar-benar kenal yang di istilahkan dengan makrifat, kemudian baru menyembah-Nya dengan benar pula. Apakah agama Islam, Kristen, Hindu dan lain-lain, semuanya mengajarkan ajaran pokok ini yaitu bagaimana seseorang bisa sampai kehadirat-Nya. Karena itu pula Allah SWT menurunkan para nabi/Rasul untuk menyampaikan metodologi cara berhubungan dengan-Nya, tidak cukup satu Nabi, Allah SWT menurunkan ribuan Nabi untuk meluruskan kembali jalan yang kadangkala terjadi penyimpangan seiring berjalannya waktu.

Nabi Adam as setelah terusir dari syurga bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun bertobat kepada Allah SWT tidak diampuni, setelah Beliau berwasilah (teknik bermunajat) kepada Nur Muhammad barulah dosa-dosa Beliau diampuni oleh Allah SWT, artinya Allah mengampuni Adam as bukan karena ibadahnya akan tetapi karena ada faktor tak terhingga yang bisa menyambungkan ibadah beliau kepada pemilik bumi dan langit. Lewat faktor tak terhingga itulah maka seluruh permohonan Nabi Adam as sampai kehadirat Allah SWT. Faktor tak terhingga itu adalah Nur Muhammad yang merupakan pancaran dari Nur Allah yang berasal dari sisi-Nya, tidak ada satu unsurpun bisa sampai kepada matahari karena semua akan terbakar musnah kecuali unsur dia sendiri yaitu cahayanya, begitupulah dengan Allah SWT, tidak mungkin bisa sampai kehadirat-Nya kalau bukan melalui cahaya-Nya. Selanjutnya *

Saya Lapar ...

Di kalangan sufi, lapar adalah hal yang biasa karena itu merupakan bagian dari mujahadah, perang tanpa henti terhadap hawa nafsu. Lapar bukan hanya dirasakan ketika puasa wajib selama sebulan penuh di bulan suci Ramadhan tapi juga di bulan-bulan lain. Puasa sehari, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari adalah puasa tahap awal, sebagai latihan bagi pemula untuk menapaki puasa-puasa selanjutnya yang lebih khusus dan memerlukan kesabaran dan ketabahan yang lebih.

Puasa Ramadhan bertujuan untuk menjadikan orang yang bertaqwa, orang yang terbiasa dengan ibadah. Ketika taqwa telah dicapai maka baru orang tersebut bisa melaksanakan puasa-puasa khusus yang jumlah harinya lebih dari 1 hari 1 malam. Selanjutnya *

Jumat, 19 Juli 2013

Malam 10 Ramadhan 1434 H, Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.6 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus

Malam 10 Ramadhan 1434 H, Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.6 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus



Malam 9 Ramadhan 1434 H, Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.5 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus

Malam 9 Ramadhan 1434 H, Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.5 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus



Malam 8 Ramadhan 1434 H, Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.4 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus

Malam 8 Ramadhan 1434 H, Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.4 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus



Malam 5 Ramadhan 1434 H - 13 Juli 2013 Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.3 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus

Malam 5 Ramadhan 1434 H - 13 Juli 2013 Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.3 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus



Malam 4 Ramadhan 1434 H - 12 Juli 2013 Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.2 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus

Malam 4 Ramadhan 1434 H - 12 Juli 2013 Hikmah Kisah Nabi Sulaiman Bag.2 Oleh Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus




Doa Ba'da Sholat Tarawih dan Niat Puasa Romadhon Ar- Raudhoh Solo, Romadhon 1343 H / 2013 M


Watch live video from raudhah on Justin.tv

Memahami Hakikat Tuhan Lewat Kelapa

Sebenarnya tidak ada bahasa yang bisa mengungkapkan misteri tentang Tuhan dan tidak ada pula pembahasan yang bisa dengan sempurna menggambarkan hakikat Tuhan. Tuhan, dalam sepanjang sejarah peradaban manusia akan menjadi misteri dan akan terus misteri kalau proses pencariannya hanya dengan menggunakan ilmu akal semata. Untuk memudahkan manusia memahami hakikat Tuhan, maka di dalam kitab suci Tuhan memberikan perumpamaan-perumpamaan agar manusia lebih akrab mengenal-Nya.

Salah satu ungkapan hakikat Tuhan dalam al-Qur’an ada di dalam surat An-Nur, 35 :

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat per­umpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu.

Baca selanjutnya *

Jumat, 12 Juli 2013

Jadwal Imsakiyah Bulan Ramadhan 1434 H / 2013 M


Sumber *

Walimatul Ursy, Pengajian KH Anwar Zahid di Tambakboyo (Video)

Isro' Mi'raj Nabi Muhammad SAW oleh KH Anwar Zahid (Video)

Pengajian KH Anwar Zahid Bojonegoro @Perum GBA Gresik (Video)

Pengajian KH Anwar Zahid di Hong-kong, 09 Juni 2013 (Video)


Sumber *

Haflah Dzikro, Maulidur Rasululloh SAW dan Wisuda Santri Oleh KH Anwar Zahid, di Glatik (Video)


Sumber *

KH Anwar Zahid Menyongsong Bulan Suci Ramadlan (Video)

Mamidhoh Khasanah oleh Bapak KH Anwar Zahid dari Kanor Bojonegoro

Halal Bihalal oleh KH Anwar Zahid (Video)

Pengajian Lucu Wisata Rohani oleh KH Anwar Zahid (Video)

Pengajian Lucu KH Syairozi (Video)

Lucu Banget-KH Duri Asyari Pengajian @Semarang

Jumat, 05 Juli 2013

Shalawat oleh Habib Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus

Habib Naufal bin
Muhammad al ‘Aydrus

Bagian I


Bagian II

Wisata Hati, Muqadimah Al Fath bagian 6, Bersama Habib Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus


Ulangi Video yang lalu!

Wisata Hati, Muqadimah Al Fath, Bagian 4, Kamis 11 Oktober 2012


Video Lanjutan, Klik di sini!

Wisata Hati, Muqadimah Al Fath, Bagian 5, Bersama Habib Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus,


Video Selanjutnya, Klik di sini!

Profil Ust. Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus

Beliau; Habib Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus ~ الحبيب نوفل ابن محمّد العيدروس - akrab dipanggil Habib Novel atau Habib Noval - adalah putra pertama pasangan Muhammad al ‘Aydrus dengan Luluk al Habsyi. Ia merupakan alumnus SD dan SMP di Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro Solo. Lulusan SMAN 2 Solo itu kemudian melanjutkan ke Pesantren Darul Lughah wad Dakwah yang terletak di Desa Raci, Pasuruan, Jatim.

“Saya sebenarnya ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Saya tidak mendapatkan izin Ibu. Beliau tidak ingin saya pergi jauh darinya. Akhirnya saya berangkat ke Pesantren Darul Lughah wad Dakwah. Pesantren tersebut diasuh oleh almarhum Ustad Hasan Baharun,” terang suami Fatimah Qonita itu.

Ayahanda Ahmad Anis, Nur’aliyah dan ‘Ali ‘Abdul Qadir tersebut mengatakan ibunya hanya mengizinkan dirinya belajar di pesantren tersebut selama enam bulan. Ditambah masa percobaan satu bulan, akhirnya Habib Novel menjadi santri selama 7 bulan.

Sulung dari tiga bersaudara itu sama sekali belum mengenal kehidupan pesantren dan bahasa Arab. Habib Novel pun berusaha untuk mempelajari bahasa Arab dengan sebaik-baiknya. Sebab, almarhum kakeknya, Habib Ahmad bin Abdurrahman al ‘Aydrus yang tinggal di Kudus, pernah berkata, ”Jika kamu mampu menguasai bahasa Arab, maka kamu telah menguasai setengah ilmu.”

“Setiap hari saya paksakan diri saya untuk menghapalkan kurang lebih 90 kata kerja. Di atas tempat tidur, kamus kata kerja hampir tidak pernah berpisah dengan diri saya. Alhamdulillah, dalam waktu dua bulan saya sudah dapat bercakap-cakap dengan bahasa Arab,” jelasnya.

Sepulang dari Pesantren Darul Lughah wad Dakwah, Habib Novel kembali melanjutkan kebiasaannya semasa di Solo yaitu senang pergi ke Masjid Riyadh. Sejak kelas 2 SD dia telah akrab dengan Masjid Riyadh. Dahulu, setiap hari, menjelang maghrib, Habib Novel biasa berjalan kaki menuju Masjid Riyadh untuk Salat Maghrib, mengikuti tadarus al Quran, pembacaan Ratib dan Salat Isya berjamaah. Hal itu dilakukannya bertahun-tahun hingga sebelum ke pesantren. Dia mengaku pembacaan Maulid Simtud Durar setiap malam Jumat adalah ruhnya. Begitu kembali di Solo, Habib Novel segera mengikuti pengajian umum yang diselenggarakan Habib Anis. Setiap hari sejak 1995 hingga beliau wafat dia belajar di sana.

“Habib Anis menyebut saya sebagai muridnya. Bagi saya itu menjadi sebuah kebahagiaan,” tambahnya.

Penulis buku Mana Dalilnya itu merasakan manfaat besar dari mengikuti majelis di Masjid Riyadh. Kini, Habib Novel menjadi penceramah, penterjemah dan penulis. Semua itu tidak terlepas dari peran Habib Anis.

Habib Novel bersyukur Allah memperkenankannya menyampaikan ilmu Nabi Muhammad. Dia berdakwah dari satu masjid ke masjid yang lain, dari satu kantor ke kantor yang lain dan dari satu rumah ke rumah yang lain.

Ke depan Habib Novel ingin ada Aswaja Call Center sebagai tempat bertanya bagi masyarakat tentang berbagai persoalan. Sehingga orang tidak bingung ketika memiliki permasalahan tentang agama. Untuk mendukung itu, perlu ustadz yang kompeten dan referensi. Selain itu, jika ada operator nakal supaya segera ditindak.

Keinginan Habib Novel lainnya yaitu adanya sebuah masjid di Jl Slamet Riyadi. Dia sudah menyampaikan kepada Walikota dan tokoh-tokoh sderta orang-orang yang punya uang agar ada masjid di Jl. Slamet Riyadi. “Sungguh sangat disayangkan, di Solo, umat Islam adalah terbesar jumlahnya. Tapi di sepanjang jalan protokol di perkotaan tidak ada masjid. Yang ada masjid sekolahan. Masjid Agung memang sudah ada tapi aksesnya sulit dan keindahannya ditutupi banyak bangunan,” papar lelaki yang pernah menjajakan susu sapi segar dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sumber *

Rahasia Isro' Mi'raj oleh Habib Naufal bin Muhammad al ‘Aydrus (MP3)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...