/* embed JW Player Code */ /* embed JW Player Code */

Selasa, 22 Oktober 2013

Kisah pembuat film anti-Islam yang jadi mualaf

Produser Film Fitna, sebuah film yang menghina Nabi Muhammad, dan pegiat anti-Islam asal Belanda, Arnoud Van Doorn, menjadi mualaf awal tahun ini. Dia bahkan melakukan ibadah haji untuk pertama kalinya kemarin. Dia mengatakan mendapat ketenangan setelah menjadi seorang muslim.

Berita terkait dia menjadi seorang muslim menjadi gaung besar di media-media kala itu. Padahal dia seorang mantan wakil ketua Partai Bagi Kebebasan Belanda (PVV) pimpinan Geert Wilders, politisi Belanda terkenal dengan gerakan anti-Islam, seperti dilansir situs yjc.ir, Maret lalu.

Namun, setelah mempelajari Islam, Doorn akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf. Dia bersyahadat di akun Twitter miliknya dengan menggunakan bahasa Arab dan mengejutkan semua orang.

Doorn, 46 tahun, merupakan sosok yang sopan dan lembut. Dia percaya bahwa Islamofobia atau diskriminasi terhadap Islam dan kaum muslim di Eropa berasal dari media-media Barat dan upaya pemerintah untuk memperlihatkan citra Islam yang gelap.

Dia bahkan mengatakan jika orang-orang di Eropa tahu betapa indah dan bijaksananya Islam, maka mereka semua pasti akan menjadi mualaf.

Dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Ma'an (MNA), Doorn menyatakan minatnya untuk melakukan perjalanan ke Iran dan negara-negara Islam lainnya. Dia menjelaskan bahwa dirinya berharap dapat melihat beberapa kota di Negeri Mullah itu, seperti Isfahan, Shiraz, dan Qum.

"Saya telah mempelajari Alquran berdasarkan keingintahuan, yang saya mulai sekitar setahun lalu setelah saya meninggalkan PVV. Sebelum itu saya hanya mendengar cerita negatif tentang Islam. Semakin saya membaca juga Alquran, semakin saya yakin bahwa Islam adalah agama yang benar-benar indah dan bijaksana," kata Doorn.

"Saya telah memiliki pendidikan agama sebagai seorang Kristen, jadi saya sudah memahami banyak nilai-nilai. Lebih mudah untuk dari seorang Kristen menjadi seorang muslim daripada dari seorang yang tidak memiliki kepercayaan, karena saya sudah mengenal hal-hal tentang para nabi, malaikat, dan ajaran yang diperlukan dalam agama apapun," lanjut dia.

Doorn mengatakan sangat menyesal telah menghina Islam. "Semoga penyesalan, pertobatan, dan air mata saya dapat mencuci seluruh dosa saya," ujarnya usai melaksanakan ibadah haji, seperti dikutip situs Irib.

Dia juga menyatakan sejak dirinya naik haji dan datang ke tanah suci telah menjadi hal terbaik dalam hidupnya. Dia mengaku merasa malu saat berada depan makam Nabi Muhammad. "Saya benar-benar berharap Allah mengampuni saya. Saya mempunyai salah besar telah menjelekkan Nabi Muhammad," ucap dia.

Doorn menjadi salah satu dari 15 ribu mualaf Belanda tahun ini. Jumlah itu meningkat dari tahun lalu hanya Jumlah mualaf Belanda telah meningkat dari 12 ribu orang. Sumber *

Senin, 14 Oktober 2013

BPOM: Bahaya Pakai Tas Plastik Hitam untuk Daging Kurban

Pemerintah Kabupaten Sleman Yogyakarta sudah mengeluarkan larangan untuk tidak menggunakan kantong kresek warna hitam untuk membungkus daging kurban.

Ternyata Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pernah mengeluarkan public warning untuk tidak menggunakan kantor warna hitam. Jika tetap menggunakan plastik hitam sebaiknya bukan jadi wadah primer, melainkan sekunder.

"Kantong kresek warna hitam itu sebetulnya merupakan plastik daur ulang. Yang bahan dasarnya campuran dari berbagai macam plastik. Kita tidak tahu bahan plastik dari mana," kata Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Drs. Mustofa, M.Kes, Apt, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (10/10/2013).

"Karena asal usulnya tidak tahu, hendaknya tidak menggunakannya untuk kemasan yang kontak langsung atau primer dengan pangan," ujar Mustofa.

Mustofa menjelaskan, campuran plastik-plastik itu bisa saja dari bekas pestisida, pembungkus limbah rumah sakit yang mengandung banyak mikroorganisme, atau untuk menyimpan logam berat. Karena itulah, kantong kresek hitam tak dianjurkan baik itu untuk makanan padat atau cair.

Seperti diketahui Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, melarang menggunakan tas plastik hitam untuk membungkus daging kurban. Tas plastik ini dikhawatirkan mengandung zat berbahaya yang sifarnya karsinogenik (memicu kanker). Zat-zat tersebut dikhawatirkan akan meresap ke dalam daging hewan kurban dan jika dikonsumsi dapat memicu kanker. Sumber *

Gara-gara 19 Pertanyaan, Pendeta dan Jemaatnya Masuk Islam di Gereja

Pagi itu, sang pendeta telah berdiri untuk memberikan khotbah. Namun, melihat ada seorang pemuda yang memiliki tanda khusus hadir di gerejanya, sang pendeta menahan khotbahnya.

“Aku tidak akan memberikan khotbah kepada kalian, karena diantara kalian ada umatnya Muhammad,” kalimat pertama pendeta itu bagaikan petir di siang bolong. Sebagian jemaat gereja melihat kanan dan kiri, siapa orang yang dimaksud pendeta.
“Bagaimana pendeta mengetahuinya?” tanya seorang jema’at.
“Karena umat Muhammad memiliki tanda khusus di jidatnya, yakni bekas sujud”

Sang pemuda yang dimaksud kemudian berdiri hendak pergi. Namun, tantangan sang pendeta membuat langkahnya terhenti. “Wahai orang muslim, aku akan bertanya kepadamu. Jika kamu bisa menjawab pertanyaanku maka aku akan masuk Islam;

Pertanyaan pertama: Siapakah yang satu dan tidak ada duanya?

Pertanyaan kedua: Apa sesuatu yang dua dan tidak ada ketiganya?

Pertanyaan ketiga: Apa sesuatu yang tiga dan tidak ada keempatnya?

Pertanyaan keempat: Apa sesuatu yang empat dan tidak ada kelimanya?

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...