/* embed JW Player Code */ /* embed JW Player Code */

Jumat, 22 November 2013

Ustad Yusuf Mansyur: Amin, Aamin, Amiin, Aamiin, Ataukah Amien ?

BANYAK orang yang salah dalam penulisan kata ini. Ada yang menulis amin, aamin, amiin, atau mungkin amien.

Kebetulan saya pernah mendengar tausiyahnya Ustadz Arifin Ilham yang membahas tentang ini. Berikut saya bagikan ilmunya untuk anda.

Dalam Bahasa Arab, ada 4 perbedaan kata ini, yaitu:

1. Amin (alif dan mim pendek) artinya: aman, tentram.

2. Aamin (alif panjang dan mim pendek) artinya: meminta perlindungan keamanan.

3. Amiin (alif pendek dan mim panjang) artinya: jujur terpercaya

4. Aamiin (alif dan mim panjang) artinya: ya Allah kabulkanlah do’aku.

Bagaimana dengan amien?

Sebisa mungkin hindari atau jangan pernah menulis dengan kata amien. Karena kata amien di ucapkan oleh penyembah berhala.

Jadi, penulisan yang benar adalah aamiin (ya Allah kabulkanlah doa’ku)

Subhanallah...

Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci. Dan semoga ALLAH senantiasa membimbing kita dalam ketaatan dan keimanan kita kepada ALLAH SWT. Aamiin.

(Cantumkan jika ada doa khusus agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin

Rabu, 20 November 2013

10 SEBAB SHALAT TIDAK DITERIMA

Terdapat Hadis Rasulullah saw juga mengatakan bahwa terdapat 10 golongan manusia yang shalatnya tidak diterima oleh Allah SWT iaitu :

1. Orang lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

2. Orang lelaki yang mengerjakan shalat tetapi tidak mengeluarkan zakat.

3. Orang lelaki yang minum arak tanpa meninggalkannya(taubat).

4. Orang lelaki yang menjadi imam padahal orang yang menjadi makmum membencinya.

5. Anak lelaki yang melarikan diri dari rumah tanpa izin kedua ibu bapanya.

6. Orang perempuan yang suaminya marah/menegur kepadanya lalu si isteri memberontak.

7. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim serta angkara.

8. Orang perempuan yang tidak menutup aurat.

9. Orang yang suka makan riba.

10. Orang yang shalatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.

(HR Bukhari dan Muslim). Kitab (Tabyinul Mahaarim).

Sabda Rasulullah saw yang bermaksud: “Siapa yang memelihara shalat, maka shalat itu petunjuk dan jalan selamat dan barang siapa yang tidak memelihara shalat maka sesungguhnya shalat itu tidak menjadi cahaya dan juga tidak menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya”.

Ya Allah semoga seluruh sholat kami selama ini dapat diterima olehmu Ya Allah...
Tolong maafkan kami jika kami kurang sempurna Ya Allah...

Aamiin

Silahkan Klik "SUKA" dan "BAGIKAN", Jika dinilai baik & bermanfaat bagi sahabat semua. Semoga menjadi kebaikan dan amal jariyah untuk Kita semua.

(Cantumkan jika ada doa khusus, agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan tausiah ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin

Sabtu, 16 November 2013

Kisah Imam Al-Ghazali Berguru Kepada Tukang Sol Sepatu


Posted on November 15, 2013 by SufiMuda

Suatu malam disaat orang sedang terlelap, Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat itu masih muda dan sedang berguru kepada Syekh Sulaiman Zuhdi di Jabbal Qubis Makkah sedang membersihkan kamar mandi Gurunya menggunakan kedua tangannya tanpa merasa jijik dan melakukan dengan penuh ikhlas. Di saat Beliau melakukan tersebut, tiba-tiba Guru Syekh Sulaiman Zuhdi lewat dan berkata, “Kelak tanganmu akan di cium raja-raja dunia”. Ucapan Gurunya itu dikemudian hari terbukti dengan banyak raja yang menjadi murid Beliau dan mencium tangan Beliau salah satunya adalah Sultan Musa al-Muazzamsyah, Raja di Kerajaan Langkat, Sumatera Utara.

Kisah berguru dalam ilmu hakikat mempunyai keunikan tersendiri, seperti kisah Sunan Kalijaga yang menjaga tongkat Gurunya dalam waktu lama, dengan itu Beliau lulus menjadi seorang murid. Berikut kisah Ulama Besar Imam Al-Ghazali memperoleh pencerahan bathin bertemu dengan pembimbing rohaninya, kisah ini saya di kutip dari Buku Tuntunan Mencapai Hidayah Ilahi hal. 177, 178. Karya Imam Al Ghazali dari web dokumenpemudatnqn.net. Selanjutnya *

Maulana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani: Tasawuf Adalah Zikir


Posted on November 15, 2013 by SufiMuda

Istilah tasawuf sering kali disalahpahami sebagian orang. Mereka memahami tasawuf hanya sebatas duduk sepanjang hari beribadah di masjid.

”Dulu, para ahli sufi adalah pedagang di siang hari dan zuhud di kala malam,” ungkap tokoh sufi terkemuka asal Lebanon, Maulana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani.

Menurut tokoh penyebar tasawuf di Benua Amerika itu, tasawuf tidak berangkat dari titik hampa. Dasar tasawuf, kata alumnus universitas Al-Azhar, Damaskus, Suriah, itu, disebutkan dua kali dalam Alquran, yakni surah al-Kahf ayat 28 dan surah al-Jin ayat 16:

”Isi amar (perintah) itu menyebutkan agar belajar dari para ahli ibadah yang menghabiskan waktu mereka di malam hari untuk ta’abbuddan mengaryakan hidup mereka di kala siang guna bekerja mencari nafkah,’’ ujar Syekh Kabbani kepada wartawan Republika, Nashih Nasrullah.

Murid dari Syekh Abdullah ad-Daghestani dan Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani itu menegaskan bahwa tasawuf adalah zikir. Sedangkan, zuhud bisa dimaknai dengan menahan diri dari segala bentuk akhlak yang tercela. Menurutnya, tak sedikit orang yang memahami zuhud dengan meninggalkan dunia lalu menyendiri (uzlah) di tempat sepi.

Berikut petikan wawancara dengan lulusan American University Beirut, Lebanon, di bidang Kimia dan alumnus Fakultas Kedokteran University of Louvain, Belgia, itu tentang makna tasawuf yang sebenarnya: Selanjutnya *

Rabu, 13 November 2013

Tidak Ada Perantara Antara Manusia dengan Allah (Bag. 4)

Posted on November 13, 2013 by SufiMuda

Abu Bakar Siddiq khawatir kalau tidak memberi ketegasan, maka nanti orang akan tetap melakukan rabithah langsung kepada Nabi tanpa mau dibimbing oleh para khalifah Beliau, padahal syarat untuk bisa melakukan rabithah adalah seseorang harus mengenal betul Gurunya dan pernah hidup semasa Gurunya hidup.

Kita ummat Nabi yang hidup dalam rentang waktu 14 abad ini sebenarnya tidak ada masalah sama sekali tentang hubungan kita dengan Beliau. Jarak dan waktu hanya akan menghalangi jasmani dengan jasmani akan tetapi tidak mempengaruhi rohani dengan rohani. Rohani Rasulullah SAW akan tetap bisa membimbing ummatnya walaupun dalam rentang jarak ribuan tahun. Untuk bisa kontak dengan rohani Rasulullah SAW tentu kita harus mengenal salah seorang khalifah Beliau yang masih hidup di zaman ini, sebagai pembawa wasilah yang ada dalam diri Beliau, dengan cara ini maka kita akan bisa langsung berhubungan dengan Rasulullah SAW. Selanjutnya *

Senin, 11 November 2013

Malam Cinta Rasul Bersama Habib Syech di Malaysia

Fatwa Imam Syafi'i: Pendapat & Kebenaran


Tidak Ada Perantara Antara Manusia dengan Allah (Bag. 3)


Posted on November 11, 2013 by SufiMuda

Setiap Nabi tanpa kecuali mempunyai derajat ini, derajat kedekatan dengan Allah sehingga antara dia dengan Allah tidak mempunyai jarak sama sekali. Al-Qur’an yang sekarang kita kenal dalam bentuk kitab pada awalnya adalah firman Allah yang tidak berhuruf dan tidak bersuara, itu adalah firman Allah yang Maha Tinggi kemudian berwujud dalam bentuk ucapan Nabi Muhammad. Firman Allah yang tidak berhuruf bersuara tersebut kemudian di dengar oleh manusia dalam bentuk bahasa Arab karena Nabi Muhammad bahasa tutur Beliau adalah bahasa Arab.

Firman Allah yang turun kepada Nabi Ibrahim, Musa, Isa dan Nabi lain tentu bukan dalam bahasa Arab tapi bahasa yang dipahami oleh Nabi dan ummat zaman itu.

Kenapa Yesus disebut Tuhan? Selanjutnya *

Sabtu, 09 November 2013

Pengajian Habib Umar Muthohar (Semarang) - Harlah Lirboyo Kediri ke-99






HARI ASYURA (10 MUHARRAM) BAGI PARA NABI (FB Ustadz Yusuf Mansur)

1. Allah menerima taubat Nabi ADAM as.

2. Nabi Adam as. bertemu kembali dengan isterinya, Siti Hawa di Padang Arafah (Jabal Rahmah). Setelah berpisah selama 200 tahun.

3. Nabi IDRIS as di bawa ke langit, sebagai tanda Allah menaikkan derajatnya.

4. Nabi NUH dan seisi perahu besar turun ke darat, setelah kandas di bukit Judi. Nabi Nuh bersama 77 orang dan sejumlah pasangan binatang dan beberapa bibit tanaman, selamat dari peristiwa air bah (banjir besar) yang melanda bumi dan menenggelamkan daratan selama 150 hari.

5. Hari lahir Nabi IBRAHIM as.

6. Nabi Ibrahim as diangkat menjadi Khalilullah (kekasih Allah).

7. Nabi Ibrahim as diselamatkan dari api yang dinyalakan oleh Raja Namrudz. Allah memerintahkan kepada api supaya menjadi dingin dan tidak membakar Nabi Ibrahim

8. Penglihatan Nabi YA’KUB as yang kabur dipulihkan Allah kembali.

9. Nabi Ya’kub as bertemu dengan putranya Nabi Yusuf as.

10. Nabi YUSUF as dibebaskan dari penjara setelah dipenjara beberapa tahun karena fitnah Siti Zulaikha istri seorang pembesar Mesir.

11. Nabi AYUB as dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritanya.

12. Mu”jizat Nabi MUSA as dengan tongkat yang menjadi ular besar yang memakan semua ular-ular para ahli sihir Fir'aun.

13. Mu’jizat Nabi Musa as dengan tongkat ketika membelah Laut Merah.

14. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa as.

15. Diampunkan dosa Nabi DAUD as.
Sejarah mencatat, Nabi Daud as hendak merampas isteri orang walaupun beliau sendiri sudah memiliki 99 orang isteri.
Allah lalu menurunkan dua malaikat yang menyamar sebagai manusia untuk menegur dan menyindir perbuatan Nabi Daud as itu. Sadarlah Nabi Daud as dan memohon ampun kepada Allah SWT.

16. Allah mengembalikan kekuasaan Nabi SULAIMAN as atas kerajaannya. Setelah syaithan yang bernama Sakhr Al-Marid menguasai kerajaan Nabi Sulaiman as selama 40 hari. Karena kegigihan dan ketawakalannya, Allah akhirnya mengqabulkan doa Nabi.
(Shaad: 34)

17. Keluarnya Nabi YUNUS as dari perut ikan setelah berada selama 40 hari 40 malam di dalamnya. Allah telah memberikan hukuman secara tidak langsung kepada Nabi Yunus as dengan cara, ikan Nun menelannya.

18. Allah mengangkat Nabi ISA as ke langit, dan ditukarkanNya dengan Yudas.

19. Nabi Muhammad saw melaksanakan puasa sunnah ’Asyura’.

PERISTIWA LAINNYA YANG TERJADI PADA 10
MUHARRAM

1. Kiamat akan terjadi pada hari ’Asyura’.

2. Hari pembebasan Bani Israil yang telah sekian lama dikuasai Firaun.

3. Firaun mati tenggelam di Laut Merah.

4. Haman dan Qarun berikut seluruh hartanya ditelan bumi hidup-hidup karena kezaliman mereka.

5. Terbunuhnya cucu Nabi Muhammad saw, Husain bin Ali di bukit Karbala. Tepatnya tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10 Oktober 680 M, dalam pertempuran yang terjadi di Karbala, Iraq.
Pertempuran ini terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali, didukung sekitar 70-an orang. Melawan pasukan Bani Umayah yang dipimpin oleh Ibnu Ziyad atas komando dari Yazid bin Muawiyah seorang khalifah Umayah.

6. Sebelum adanya perintah wajib berpuasa pada bulan Ramadhan,.umat Islam diwajibkan berpuasa pada tanggal 9 – 11 Muharram.
Namun setelah turunnya perintah puasa Ramadhan, maka puasa pada tanggal 10 Muharram menjadi sunnah.

Subhanallah...

Semoga kita termasuk umat yang dirindukan Rasulullah SAW yang selalu tetap istiqamah mengikuti dan mengamalkan Sunnah - Sunnah Beliau. Aamiin.

(Cantumkan jika ada doa khusus agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin Sumber *

Kamis, 07 November 2013

Tidak Ada Perantara Antara Manusia dengan Allah (Bag. 2)

Dalam hadist Qudsi Allah berfirman,

“Jadikanlah dirimu beserta dengan Allah…”, 

ini perintah Allah yang utama. Setiap manusia berusaha dengan segenap kemampuannya, dengan ikhtiar ibadahnya untuk bisa senantiasa selalu beserta atau bersama dengan Allah. Karena tidak semua manusia mengetahui rahasia untuk berhubungan dengan Allah maka Allah memberikan rumus,

“Jika engkau belum bisa berhubungan dengan Allah maka adakanlah dirimu beserta dengan orang yang beserta dengan Allah, maka dialah yang mengantarkan dirimu kepada Allah”. 

Dari hadits Qudsi tersebut jelas bahwa Allah tidak menyuruh kita mengambil perantara tapi mencari orang yang bisa menuntun dan membimbing kita kepada-Nya dalam hal ini Nabi dan kemudian diteruskan oleh para Wali Allah.

Pengamal tarekat tidak pernah menjadikan Gurunya sebagai perantara antara manusia dengan Allah, Guru Mursyid bertugas untuk membimbing, mengarahkan dan menuntun murid kepada jalan Allah, jalan yang sudah berulang kali di lewati oleh Sang Guru sehingga paham di mana jurang terjal dan di mana tikungan tajam sehingga para murid selamat sampai ke tempat tujuan. Selanjutnya *

Rabu, 06 November 2013

Tidak Ada Perantara Antara Manusia dengan Allah

Kata-kata perantara yang juga sering digunakan di sebagian pengamal tarekat sebenarnya mengganggu perasaan saya pribadi karena memang hubungan antara manusia dengan Allah itu adalah hubungan langsung. Perbedaan antara pengamal tarekat dengan yang bukan adalah dalam hal memaknai hubungan langsung ini. Syariat, siapapun manusia bisa langsung beribadah kepada Allah (masalah hasil itu urusan masing-masing), sementara Islam sendiri telah menurunkan sebuah metode yang disebut Tarekatullah sebagai sarana untuk bisa berhubungan dengan Allah.

Perbedaan pengertian ini yang menjadi bahan perdebatan berabad-abad yang menguras energi sangat besar di kalangan umat Islam. Syukur Alhamdulillah, di akhir abad ke-14 Hijriah, seorang ulama tasawuf yang juga merupakan Guru Mursyid, Maulana Prof. Dr. S.S. Kadirun Yahya MA. M.Sc bisa menjelaskan tentang ini secara ilmiah eksakta sehingga bisa diterima dengan baik oleh segala kalangan.

Beliau mengatakan bahwa Wasilah itu bukanlah perantara antara manusia dengan Allah tapi itu adalah hubungan yang LANGSUNG dengan Allah. Sama hal nya orang menonton TV, ada siaran langsung, semua orang yang memiliki TV dan berada pada chanel yang tepat akan bisa melihat siaran langsung di TV, sementara orang yang tidak menghidupkan TV atau menggunakan chanel yang salah akan menyaksikan hal yang berbeda.

Kalau di TV kita menyaksikan siaran langsung sepak bola U19 antara Indonesia dan Korea, kita memang sedang menyaksikan pertandingan tersebut, kalau di Gelora Bung Karno terjadi gol maka dalam detik itu pula kita mengetahui dan melihat langsung gol tersebut, ini teknologi buatan manusia sementara Wasilah adalah teknologi buatan Allah sebagai hubungan yang langsung antara manusia dengan Allah. Sumber *

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...