/* embed JW Player Code */ /* embed JW Player Code */

Jumat, 26 Juli 2013

Air Surga (Cuplikan Posting SufiMuda)

Harith, orang Badui, dan istrinya Nafisa, berpindah-pindah tempat membawa tendanya yang butut. Di mana pun ditemukannya tempat yang ditumbuhi beberapa kurma atau rumput belukar untuk untanya dan terdapat kolam air sekotor apa pun, pasti ia singgahi. Kehidupan semacam itu telah mereka jalani bertahun-tahun lamanya, dan Harith jarang sekali melakukan sesuatu di luar kebiasaannya sehari-hari: menjerat tikus gurun untuk diambil kulitnya, memintal tali dari serat kurma untuk dijual kepada kafilah yang lewat.

Namun, pada suatu hari, sebuah mata air muncul di padang pasir, dan Harith pun mencucukkan sedikit air ke mulutnya. Baginya, air itu terasa bagaikan air sorga, sebab jauh lebih jernih dibandingkan air yang biasa diminumnya. Bagi kita, air itu akan terasa memualkan sebab sangat asin. “Air ini,” katanya, “harus kubawa kepada seseorang yang bisa menghargainya.” Selanjutnya *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...